WARTA NASIONAL – Santri Pondok Pesantren Al-Amanah Kota Semarang, Mega Lestari, membuktikan bahwa Santri juga dapat berprestasi di bidang Modeling. Berkat kerja kerasnya, ia terpilih menjadi Top Model dan Best Speech Miss Teenager Muslimah Jawa Tengah 2025, yang digelar di Solo pada 19-21 September lalu.
Ajang Miss Teenager Muslimah Jawa Tengah menjadi momen penting untuk mengasah kemampuanya dalam bidang modeling, terutama mengenai catwalk.
Berbekal pengalaman santri dan mahasiswa, Mega ingin menunjukkan bahwa Remaja Muslimah dapat berprestasi di berbagai bidang tanpa melupakan nilai-nilai agama dan budaya.

Mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang tersebut menjelaskan banyak hal yang bisa di pelajari dengan mengikuti ajang ini.
Ia senang bisa mengikuti event ini, karena dapat keluarga baru dan bertemu orang-orang hebat yang saling support satu sama lain.
“Jadi makin tau tentang dunia model, terutama ilmu catwalk. Lalu bertemu dengan banyak owner dari brand-brand kecantikan, duta dari berbagai kota, model-model, belajar public speaking, dan alhamdulillah dapet endorse dari brand-brand kecantikan juga,” katanya.
Ia menambahkan, dari kecil memang sudah tertarik pada dunia Model. Sejak kecil, ia seringkali di delegasikan sebagai maskot dalam event tertentu, seperti karnaval, pawai, dan lainnya.
Ketika ada event tertentu yang dilaksanakan oleh jurusan dan fakultas, terkadang ada pula yang memintanya untuk menjadi maskot dalam acara tersebut.
Ia juga mengaku belum pernah mengikuti ajang yang terbilang besar seperti Miss Teenager Muslimah Jawa Tengah.
“Dari kecil memang sudah sering ditunjuk untuk jadi maskot, tapi untuk ajang besar seperti Miss Teenager Muslimah Jawa Tengah itu, ya baru kali ini. Alhamduliilah bisa tembus tiga besar dan jadi Top Model serta Best Speech,” tambahnya.
Selain itu, persiapan yang dilakukan Mega untuk mengikuti ajang ini ialah mempersiapkan diri untuk belajar catwalk dengan menggunakan heels setinggi 15 cm, public speaking, mental, wawasan tentang remaja muslimah Indonesia, khususnya Jawa Tengah, serta menguasai 3B (Beauty, Brain, Behavior).
Miss Teenager Muslimah Jawa Tengah menjadi kesempatan baru bagi Mega untuk terus belajar, berkembang dan membangun relasi di dunia Model.
Kesibukannya sebagai seorang santri dan mahasiswa tidak menghalanginya untuk terus berprestasi. Justru karena menyadari peran diantara keduanya, ia semakin yakin untuk terus berkembang dan berbagi pengalaman dengan banyak orang.
“Karena keberhasilan itu bukan milik mereka yang pintar, tapi milik mereka yang mau berusaha mengambil kesempatan dan berbagi pengalamannya,” tuturnya.***
(Hanifah Sabrina)