Menu

Mode Gelap
Waspada Gula Tersembunyi: Belajar Baca Label Makanan Dosen Psikologi Tanggapi soal Anak Ditolak Masuk Sekolah di Pemalang karena Dinilai Hiperaktif Legislator Pemalang Sesalkan Adanya Kasus Anak Ditolak Masuk Sekolah karena Dinilai Hiperaktif Ikatan Sarjana Pemalang Sayangkan Adanya Kasus Anak Ditolak Masuk Sekolah karena Dinilai Hiperaktif Jadwal Lokasi Samsat Keliling Semarang, Hari Ini Rabu 5 November 2025: Ada Dilokasi Ini! Praktisi Hukum Kecam Penolakan Anak Hiperaktif Masuk SD di Pemalang: Tindakan Diskriminatif dan Langgar Hak Konstitusional Anak

Daerah

Grib Jaya Dukung Pemkab Pemalang Ubah Lahan Eks TPA Pesalakan Jadi Spot Center

badge-check


					Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Pemalang, Mulyadi Perbesar

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Pemalang, Mulyadi

WARTANASIONAL.COM –  Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya mendukung penuh terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang yang berencana mengubah lahan eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan menjadi ruang publik atau Spot Center.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Grib Jaya Pemalang, Mulyadi kepada awak media pada Senin 7 April 2025.

Muliadi menyatakan komitmennya untuk turut mengawal program tersebut, demi mewujudkan ruang terbuka hijau yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya warga di sekitar lokasi bekas TPA.

Menurut Mulyadi, perubahan fungsi lahan eks TPA Pesalakan yang sebelumnya difungsikan sebagai tempat pembuangan akhir sejak tahun 1992, merupakan langkah strategis yang patut didukung. Ia menilai, pembangunan ruang publik hijau di atas lahan tersebut tidak hanya akan memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga mampu memberikan ruang interaksi sosial yang sehat, menjaga ketersediaan lahan resapan air, menurunkan suhu, serta menghadirkan suasana yang sejuk dan nyaman bagi masyarakat.

Selain itu, pemanfaatan lahan ini juga diharapkan dapat menyerap karbon dioksida (CO₂), menghasilkan oksigen, dan mendorong pola hidup sehat serta kesadaran lingkungan bagi masyarakat luas.

“Tentu sebagai warga masyarakat, kita harus mendukung program Bupati dalam upaya membangun daerah. Terkait hal ini, GRIB Jaya siap mengawal penuh rencana Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk mengubah eks TPA Pesalakan menjadi ruang publik hijau atau spot center, Kami berharap upaya Pemkab Pemalang ini dapat diterima oleh semua pihak,” ungkapnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam mendukung kebijakan ini, agar pembangunan ruang terbuka hijau bisa segera terwujud dan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Meski demikian, Mulyadi juga menyoroti persoalan darurat sampah yang hingga kini masih belum tertangani secara maksimal.

Menurutnya, program 100 hari kerja pemerintah daerah sampai sekarang belum menunjukkan hasil yang memuaskan, terutama dalam menangani masalah sampah yang semakin kompleks.

Mulyadi juga menyoroti kinerja TPST Surajaya yang selama ini digadang-gadang mampu mengolah sampah dalam jumlah besar.

Menurutnya, hingga kini TPST tersebut belum mampu memberikan solusi konkret atas persoalan darurat sampah yang tengah dihadapi masyarakat Pemalang. Ia berharap agar Pemkab lebih serius dalam mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan pengelolaan sampah, seiring dengan rencana transformasi lahan eks TPA Pesalakan menjadi ruang terbuka hijau.

Sementara itu di sebelah TPST Surajaya, Pemerintah juga membuka lahan untuk penangan sampah dengan sistem Sanitary Landfiill yang waktunya sangat terbatas “Berdasarkan informasi dari masyarakat Tempat Pengolahan Akhir (TPA ) Surajaya, pada bulan ini (April) menjadi kesempatan terakhir bagi Pemkab untuk membuang sampah secara sanitary landfill di lokasi tersebut. Setelah batas waktu yang telah disepakati berakhir, lantas ke mana lagi sampah-sampah itu akan dibuang? Sementara warga setempat tentu akan dengan tegas menolak,” tegas Mulyadi.

Sebagai informasi tambahan, lahan eks TPA Pesalakan, yang terletak di Desa Pegongsoran, memiliki luas sekitar tujuh hektare dan telah digunakan sebagai tempat pembuangan akhir sejak 1992. Pada Mei 2023, lokasi ini sempat mengalami kebakaran hebat, dan pada akhir tahun 2024, warga sekitar mendesak agar pemerintah segera menutupnya ditambah dengan kondisi yang semakin memburuk dan tidak lagi dikelola dengan baik. Hingga saat ini, sekitar dua hektare lahan masih tersisa dan menjadi perhatian utama dalam program penataan lingkungan yang sedang dicanangkan.***

Baca Lainnya

Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas Berjalan Sukses, Yayasan MP3DI Sayangkan Dinsos Pemalang Tak Hadir 

3 November 2025 - 12:00 WIB

ayasan Masyarakat Peduli dan Pendamping Penyandang Disabilitas Intelektual (MP3DI) sukses mengadakan kegiatan Pelatihan Keterampilan Produktif Bagi Penyandang Disabilitas

Anom Widiyantoro Raih Penghargaan KPID Award 2025 sebagai Kepala Daerah Peduli Penyiaran

1 November 2025 - 07:13 WIB

UPDATE Siang Ini! Kode Redeem FF Hari Ini Sabtu 25 Oktober 2025, Dapatkan Hadiah di reward.ff.garena.com

25 Oktober 2025 - 11:54 WIB

Kode Redeem FF

Refleksi 75 Tahun IDI: Antara Panggilan Nurani dan Him­pitan Regulasi

24 Oktober 2025 - 09:48 WIB

dr. Darmanto, SH, M.Kes, SpPD, FINASIM, FISQua

FK Metra Pemalang Raih Juara Harapan Tiga, Joko Ngatmo: Kita Harus Meningkatkan Konten Edukatif untuk Masyarakat

23 Oktober 2025 - 13:44 WIB

FK Metra Pemalang Raih Juara Harapan Tiga, Joko Ngatmo: Kita Harus Meningkatkan Konten Edukatif untuk Masyarakat
Trending di Daerah
error: Content is protected !!