WARTA NASIONAL – Santunan kepada Anak Yatim pada momen Asyura Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) telah eksis sejak 2007 lalu dan kini memasuki usia ke 18 tahun.
Ketua PIMAJT, Dr Hj Nur Kusuma Dewi Noor Achmad MSi, Minggu (6/7/2025) di Aula MAJT mengungkapkan rasa syukurnya bahwa pada penyelenggaraan santunan terhadap anak yatim dari tahun ke tahun terjadi peningkatan.
“Kami jadi ingat, bahwa perjuangan PIMAJT pada awalnya hanya mampu memberikan santunan total sebesar Rp 800 ribu kepada anak-anak yatim. Namun karena niat dan landasan istiqomah, dari tahun ke tahun santunan meningkat karena banyak donasi kami terima dan pada tahun ini bisa terkumpul hingga Rp 225.050.000,-,” ungkap Nur Kusuma Dewi.

Tak lupa Ketua PIMAJT juga menyampaikan terima kasihnya kepada Baznas RI, Baznas Provinsi Jawa Tengah, Unwahas, Udinus, PT Djarum Kudus, Pands Collection dan beberapa donatur yang telah mempercayakan penyaluran santunan anak Yatim kepada PIMAJT.
Kini setiap anak yatim mendapatkan santunan per orang sebesar Rp 500 ribu. Syarat bagi mereka yang berhak mendapatkan dengan cara lolos verifikasi dengan memberikan data Kartu Keluarga yang menyatakan si penerima tidak memiliki ayah dikarenakan meninggal dunia atau cerai mati dengan ibunya.
“Seleksi ini kami lakukan agar tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Baznas. Kami mengikuti Baznas, agar santunan ini berpatokan pada 3 A, yakni Aman Syar’I, Aman Regulasi dan Aman NKRI,” lanjut Nur Kusuma Dewi.
Santunan kepada anak Yatim ini memiliki makna luas, selain karena merupakan tuntunan dari Rasulullah SAW, juga membangun kepedulian terhadap sesame, khususnya umat muslim.
“Anak-anak yatim tidak boleh merasa sendiri, mereka harus kita bantu untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak yang masih memiliki orang tua. Tugas kita ikut serta mengantarkan mereka agar menjadi generasi yang memiliki masa depan. Dengan demikian, sesuai janji Rasulullah, bagi mereka yang sering menyantui anak yatim, maka akan bersamanya di surga,” ujar Ketua PIMAJT sambal menunjukkan dua jari telunjuk dan tengah melambangkan berdampingan.
Mewakili Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Dr KH Ahmad Daroji MSi, KH Muh Zein Yusuf menyampaikan PIMAJT telah menjadi mitra Baznas Provinsi Jawa Tengah dalam hal peran serta menyalurkan santunan kepada anak yatim. Kerjasama ini tak hanya pada kegiatan berkaitan dengan 10 Muharam saja, melainkan di banyak momentum peringatan hari besar Islam.
Ke depan Baznas berharap sinergi positif ini juga berkelanjutan secara intensif dalam membantu kemasyarakatan. Bahwa dana amil zakat yang dikelola Baznas Provinsi Jawa Tengah dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat disalurkan melalui ketentuan asnaf yang berhak menerima, antara lain fakir, miskin, amil, mualaf, riqab atau hamba sahaya (budak yang ingin memerdekakan diri), gharim (orang yang terlilit hutang), fisabilillah dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal).
Semetara Wakil Sekretaris PP MAJT, Drs KH Istajib AS mewakili Ketua Umum PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada PIMAJT. Dimana eksistensi selama 18 tahun menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang salah satunya Santunan 10 Muharam ini tidak dapat dipandang kecil, karena telah mampu menyantuni sebanyak 450 anak yatim yang tak hanya dari Kota Semarang, melainkan juga ada beberapa dari luar daerah.
“Kami berharap dan yakin ini akan terus meningkat dan bisa dirasakan oleh adik-adik kita semuanya. Kami berharap adik-adik tak lupa mendoakan kami semua agar kita semua diberi kesehatan, Panjang umur dan rejeki lancer agar dapat meneruskan pengabdian kita melalui MAJT, PIMAJT serta Baznas,” harap Istajib.***