Menu

Mode Gelap
Gus Harun Dorong Peran Pemuda dalam Mengawal Kebijakan Pembangunan Pertanian di Jateng Dialog Mendalam di Posbankum Kramas, Menteri Hukum Soroti Peran Restorative Justice Jadwal Acara TV Trans 7, Trans TV, Indosiar, SCTV dan MDTV, Senin 17 November 2025: On The Spot hingga Makan Enak Jadwal Acara TV ANTV, RCTI, GTV, MNCTV dan GTV, Senin 17 November 2025: Takdir Cinta Layla hingga SpongeBob SquarePants Gandeng PWI, TP PKK Pemalang Adakan Penanaman Pohon di Kawasan Objek Wisata Bukit Tangkeban Resmi Ditutup MTQ Tingkat Jateng 2025, Prof Yuyun Affandi: Nilai-Nilai Qurani sebagai Pondasi Revolusi Moral

Daerah

Talkshow Ramadan di MAJT, Diawali Prof Izzuddin sebagai Narasumber dan Bakal Hadirkan Tokoh-tokoh Jawa Tengah

badge-check


					Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan di MAJT Perbesar

Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan di MAJT

WARTANASIONAL.COM – Perbedaan yang biasa terjadi pada penentuan awal Ramadan dan akhir Ramadan disebabkan oleh perbedaan makna “rukyah”.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan dengan tema “Mengapa Awal Akhir Ramadan Bisa Berbeda” di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (2/3/2025).

“Pada dasarnya perintah untuk kita memulai dan mengakhiri puasa Ramadan itu diantaranya ada hadis Buchari Muslim : “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal dan jikalau terhalang mendung, maka sempurnakan bulan sya’ban atau Ramadan 30 hari,” jelas KH Izzuddin.

Dalam talkshow Ramadan yang dihadiri ratusan Jama’ah itu Prof Izzuddin mengungkapkan, Sebagian golongan memahami harus dengan pengamatan, baik secara langsung maupun dengan alat seperti teleskop atau kamera.

“Golongan yang lain bisa dengan pemaknaan secara teori bahwa hilal atau bulan sudah ada dalam posisi secara perhitungan, secara matematika bisa ditentukan. Kemudian muncul perbedaan antara metode hisab dengan Rukyatul Hilal secara langsung,” ungkapnya.

Pada sesi interaktif, Nurhadi dari Banten mempertanyakan solusi agar ada titik temu antara metode hisab dan Rukyah. “Sehingga Indonesia itu tidak ada lagi perbedaan diawal Ramadan ini,” katanya.

Menanggapi pertanyaan itu, Prof Izzuddin mengatakan terdapat dua cara yaitu pertama, perlu ada kemauan bersama dari masing-masing ormas membangun kesepakatan untuk membangun kriteria bersama.

“Kemudian kita tinggalkan kriteria masing-masing,” katanya.

Kedua, perlu ada kesepakatan siapa yang diberi wewenang untuk mengisbatkan awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijah di Indonesia.

“Kalau dua kesepakatan ini bisa dilakukan, saya yakin pelan-pelan akan bisa bersama-sama dalam mengawali dan mengakhiri bulan Ramadan,” jelas Ketua panitia Gebyar Ramadan 1446 H MAJT.

Meski demikian lanjut Prof Izzuddin, dalam stigma fiqih berbeda itu boleh, namun sebenarnya konsep fiqihnya cukup jelas yaitu kalau berbeda, tidak perlu dipublikasikan. Dia menilai pemerintah melalui kementerian agama sudah berupaya maksimal, sehingga ada yang disebut dengan pelaksanaan sidang Isbat Pemerintah.

Menghadirkan Tokoh-tokoh Jawa Tengah

Sekretaris Pelaksana Pengalola (PP) MAJT Drs KH Muhyiddin MAg mengatakan, Talkshow Ramadan digelar setiap hari selama bulan Ramadan mulai pukul 16.30 – 17.30 WIB. Masjod Agung Jawa Tengah kata KH Muhyiddin, selalu membuat program kepeloporan.

“Tahun lalu kita mengadakan lomba-lomba, tahun ini kita mengadakan talkshow. Talkshow ini menghadirkan tokoh-tokoh Jawa Tengah diantaranya rektor Udinus, rektor Undip, rektor Upgris, rektor Unwahas. Lalu juga tokoh-tokoh organisasi Islam seperti Ketua umum MUI, ketua Baznas RI, ketua Baznas Provinsi, mantan Gubernur Ali Mufiz juga kita tampilkan dengan tema-tema masing-masing,” kata KH Muhyiddin usai Talkshow Ramadan.

Harapannya tema-tema tersebut dapat menyentuh pada persoalan umat. “Temanya ringan-ringan saja supaya bisa diikuti oleh semua kalangan,” jelasnya.

Talkshow Ramadan 1446 H MAJT, selain disiarkan melalui kanal YouTube MAJT TV, juga disiarkan oleh beberapa stasiun televisi dan radio. Antara lain TVKU, SCTV, Kebumen TV, Radio USM Jaya, Fast FM, LPPL Wonosobo, LPPL Sukoharjo, LPPL Kebumen, Permata FM, TA Radio dan Radio Pesona.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gus Harun Dorong Peran Pemuda dalam Mengawal Kebijakan Pembangunan Pertanian di Jateng

19 November 2025 - 16:05 WIB

Anggota Komis B DPRD Jateng, Harun Abdul Khafizh dalam acara diskusi di Balai Perakitan dan Pengujian Lingkungan Pertanian kabupaten Pati, pada Rabu 19 November 2025.

Perkuat Organisasi, DPD PPNI Tegal Turun Gunung Bangkitkan Semua Komisariat

10 November 2025 - 13:33 WIB

Sambut Musim Hujan, Warga Perumahan Jatinegara Tegal Gelar Kerja Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk

10 November 2025 - 13:16 WIB

Sambut Musim Hujan, Warga Perumahan Jatinegara Tegal Gelar Kerja Bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas Berjalan Sukses, Yayasan MP3DI Sayangkan Dinsos Pemalang Tak Hadir 

3 November 2025 - 12:00 WIB

ayasan Masyarakat Peduli dan Pendamping Penyandang Disabilitas Intelektual (MP3DI) sukses mengadakan kegiatan Pelatihan Keterampilan Produktif Bagi Penyandang Disabilitas

Anom Widiyantoro Raih Penghargaan KPID Award 2025 sebagai Kepala Daerah Peduli Penyiaran

1 November 2025 - 07:13 WIB

Trending di Daerah
error: Content is protected !!