WARTA NASIONAL – Langkah kaki mungkin telah lelah, tetapi hati para jemaah haji yang baru tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, terasa hangat oleh sambutan penuh kasih dari petugas PPIH Embarkasi Solo.
Suasana haru menyelimuti pagi itu, ketika sejumlah jemaah lanjut usia yang tampak kelelahan harus digendong atau dibopong oleh petugas dari bidang lansia.
Dengan cekatan dan penuh kehati-hatian, petugas membantu jemaah lansia turun dari bus dan mengantar mereka menuju Gedung Muzdalifah untuk proses selanjutnya.
Pemandangan ini bukan hanya menunjukkan kerja profesional, tetapi juga potret kepedulian dan penghormatan bagi para tamu Allah yang telah menunaikan ibadah haji dengan segala keterbatasan usia dan fisik.
“Petugas lansia memang kami siapkan secara khusus untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah lanjut usia,” ungkap Sunhaji, Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas.
“Hal ini sejalan dengan komposisi jemaah haji tahun ini yang masih didominasi oleh para lansia, sehingga perhatian khusus terus diberikan selama proses kedatangan hingga kepulangan,” imbuhnya.
Tak hanya menjadi penopang secara fisik, kehadiran para petugas lansia juga menjadi penenang bagi jemaah yang telah menempuh perjalanan spiritual panjang.
Senyum, pelukan, dan uluran tangan yang mereka berikan menjadi bukti bahwa pelayanan haji bukan sekadar tugas, tetapi panggilan hati.
PPIH Embarkasi Solo terus mengupayakan pelayanan terbaik dengan prinsip ramah lansia, memastikan seluruh jemaah, khususnya yang memiliki kondisi kesehatan khusus, mendapatkan perlakuan yang manusiawi, santun, dan penuh kasih sayang.
Di setiap peluh yang jatuh, tersimpan semangat pelayanan tanpa pamrih menjadi teladan dalam ibadah dan pengabdian.
Kehadiran petugas lansia yang tanggap, sabar, dan penuh empati menjadi bagian penting dari wajah pelayanan haji yang ramah dan berkeadilan, sejalan dengan semangat Haji Ramah Lansia yang digaungkan Kementerian Agama.***