Menu

Mode Gelap
Wakil Rektor II INSIP Jadi Pembicara di Young AI Global Forum Kuala Lumpur Malaysia Pertamina Jamin Ketersediaan Energi di Jateng dan DIY saat Libur Panjang Maulid Nabi 2025 11 Poin Nota Kesepahaman Antara Pemkab dan Massa Aksi Disepakati dan Ditandatangani, Berikut Isinya Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI KC Pemalang Berikan Bunga Mawar, Kue dan Cokelat untuk Nasabah Agung Dewanto: Tak Ada Blok-blokan, Kader Penuhi Syarat Silahkan Daftar untuk Jadi Ketua DPC PDIP Pemalang Banteng Senior se-Jateng Dikumpulkan di Panti Marhaen, Ini Kata Slamet Efendi

Daerah

Talkshow Ramadan di MAJT, Diawali Prof Izzuddin sebagai Narasumber dan Bakal Hadirkan Tokoh-tokoh Jawa Tengah

badge-check


					Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan di MAJT Perbesar

Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan di MAJT

WARTANASIONAL.COM – Perbedaan yang biasa terjadi pada penentuan awal Ramadan dan akhir Ramadan disebabkan oleh perbedaan makna “rukyah”.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Prof Dr H Ahmad Izzuddin MAg dalam Talkshow Ramadan dengan tema “Mengapa Awal Akhir Ramadan Bisa Berbeda” di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Minggu (2/3/2025).

“Pada dasarnya perintah untuk kita memulai dan mengakhiri puasa Ramadan itu diantaranya ada hadis Buchari Muslim : “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal dan jikalau terhalang mendung, maka sempurnakan bulan sya’ban atau Ramadan 30 hari,” jelas KH Izzuddin.

Dalam talkshow Ramadan yang dihadiri ratusan Jama’ah itu Prof Izzuddin mengungkapkan, Sebagian golongan memahami harus dengan pengamatan, baik secara langsung maupun dengan alat seperti teleskop atau kamera.

“Golongan yang lain bisa dengan pemaknaan secara teori bahwa hilal atau bulan sudah ada dalam posisi secara perhitungan, secara matematika bisa ditentukan. Kemudian muncul perbedaan antara metode hisab dengan Rukyatul Hilal secara langsung,” ungkapnya.

Pada sesi interaktif, Nurhadi dari Banten mempertanyakan solusi agar ada titik temu antara metode hisab dan Rukyah. “Sehingga Indonesia itu tidak ada lagi perbedaan diawal Ramadan ini,” katanya.

Menanggapi pertanyaan itu, Prof Izzuddin mengatakan terdapat dua cara yaitu pertama, perlu ada kemauan bersama dari masing-masing ormas membangun kesepakatan untuk membangun kriteria bersama.

“Kemudian kita tinggalkan kriteria masing-masing,” katanya.

Kedua, perlu ada kesepakatan siapa yang diberi wewenang untuk mengisbatkan awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijah di Indonesia.

“Kalau dua kesepakatan ini bisa dilakukan, saya yakin pelan-pelan akan bisa bersama-sama dalam mengawali dan mengakhiri bulan Ramadan,” jelas Ketua panitia Gebyar Ramadan 1446 H MAJT.

Meski demikian lanjut Prof Izzuddin, dalam stigma fiqih berbeda itu boleh, namun sebenarnya konsep fiqihnya cukup jelas yaitu kalau berbeda, tidak perlu dipublikasikan. Dia menilai pemerintah melalui kementerian agama sudah berupaya maksimal, sehingga ada yang disebut dengan pelaksanaan sidang Isbat Pemerintah.

Menghadirkan Tokoh-tokoh Jawa Tengah

Sekretaris Pelaksana Pengalola (PP) MAJT Drs KH Muhyiddin MAg mengatakan, Talkshow Ramadan digelar setiap hari selama bulan Ramadan mulai pukul 16.30 – 17.30 WIB. Masjod Agung Jawa Tengah kata KH Muhyiddin, selalu membuat program kepeloporan.

“Tahun lalu kita mengadakan lomba-lomba, tahun ini kita mengadakan talkshow. Talkshow ini menghadirkan tokoh-tokoh Jawa Tengah diantaranya rektor Udinus, rektor Undip, rektor Upgris, rektor Unwahas. Lalu juga tokoh-tokoh organisasi Islam seperti Ketua umum MUI, ketua Baznas RI, ketua Baznas Provinsi, mantan Gubernur Ali Mufiz juga kita tampilkan dengan tema-tema masing-masing,” kata KH Muhyiddin usai Talkshow Ramadan.

Harapannya tema-tema tersebut dapat menyentuh pada persoalan umat. “Temanya ringan-ringan saja supaya bisa diikuti oleh semua kalangan,” jelasnya.

Talkshow Ramadan 1446 H MAJT, selain disiarkan melalui kanal YouTube MAJT TV, juga disiarkan oleh beberapa stasiun televisi dan radio. Antara lain TVKU, SCTV, Kebumen TV, Radio USM Jaya, Fast FM, LPPL Wonosobo, LPPL Sukoharjo, LPPL Kebumen, Permata FM, TA Radio dan Radio Pesona.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Banteng Senior se-Jateng Dikumpulkan di Panti Marhaen, Ini Kata Slamet Efendi

3 September 2025 - 15:12 WIB

Slamet Efendi dan Murdoko (kiri) serta Slamet Efendi dan Agustina Wilujeng Pramestuti

Mohammad Saleh Apresiasi Capaian Pemprov Jateng Raih Penghargaan Implementasi Industri Hijau

25 Agustus 2025 - 09:33 WIB

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh

Kepincut Jepara Art Carnival Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng, Wisatawan Jerman: Sangat Bagus, Menarik dan Keren

23 Agustus 2025 - 13:13 WIB

wisatawan asal Jerman, Grazyna Maria Ina

Innalillahi! KH Thoifur Mawardi Dikabarkan Wafat, Dikenal Kitab Berjalan dan Sering Bermimpi Rasulullah

19 Agustus 2025 - 14:46 WIB

Innalillahi! KH Thoifur Mawardi Dikabarkan Wafat, Dikenal Kitab Berjalan dan Sering Bermimpi Rasulullah

Rayakan HUT ke-80 RI, Ini Pesan dan Harapan Ketua IKMAL

17 Agustus 2025 - 04:39 WIB

Ketua IKMAL Rendra Nurwana
Trending di Daerah
error: Content is protected !!