WARTA NASIONAL – Kepastian mengenai diselenggarakannya expo Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKM F) yang telah ter-merger ke Universitas, Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo, Lana Maulani, menyampaikan untuk memperkenalkan UKM F melalui expo, namun tanpa adanya recruitment.
Hal ini mengacu pada SK Pedoman Ormawa 2024 dalam pasal 3 yang menyebutkan bahwasanya seluruh bentuk organisasi kemahasiswaan di tingkat Fakultas hanya terdapat 4 bentuk saja, meliputi: Dema Fakultas (Dema F), Sema Fakultas (Sema F), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Komunitas Mahasiswa (KSM).
“Boleh ada expo, tapi hanya sekedar pengenalan terhadap UKM. Karena semua UKM juga sudah ter-merger ke universitas”, ujarnya pada Selasa, 12 Agustus 2025

Lana juga menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan arahan dari Dema Universitas yang menyampaikan hal serupa.
“Arahan tersebut langsung disampaikan oleh ketua Dema Universitas”, ungkapnya.
Meskipun begitu, keputusan ini belum jelas adanya, karena Dema F berencana untuk mengonfirmasi ulang mengenai keputusan ini terhadap seluruh UKM F yang terlibat, setelah berjalannya PBAK hari pertama ini.
“Kami akan tetap mengonfirmasi ulang terkait keputusan ini kepada seluruh UKM F yang terlibat”, terangnya.
Namun, dengan adanya pemberitahuan yang disampaikan kepada seluruh pimpinan UKM F, hal ini menuai tanggapan yang berbeda dari masing-masing UKM, salah satunyanya adalah UKM KSK WADAS.
Ketua Umum KSK WADAS, Hafidz Syahrial menanggapi adanya informasi tersebut. Hafidz mengatakan bahwasanya ia tidak setuju kepada aturan tersebut, karena sama saja dengan mematikan UKM yang ada di Fakultas.
“Pastinya tidak setuju dengan adanya aturan tersebut, karena dapat mematikan regenerasi dari setiap UKM dan kita hanya diberi ruang untuk mengenalkan, tetapi tidak ada reqruitment”, ungkapnya.
Hafidz menyampaikan bahwasanya dengan regulasi UKM F yang ter-merger ke universitas yang belum jelas adanya, ia tetap akan melakukan hal yang sudah menjadi kegiatan tahunan di UKM, yaitu dengan tetap mengadakan reqruitment dan regenerasi untuk masa depan UKM.
“Kami akan menyiasati dengan cara lain, yaitu dengan menyebar brosur kepada mahasiswa baru. Terkait minat atau tidaknya mahasiswa terhadap UKM tidak kami hiraukan, karena saya yakin minat itu akan datang dengan sendirinya. Karena itu hak mereka untuk memilih”, ujarnya.
Selain itu Presiden Dema U, Mu’tasim Billah, membenarkan informasi yang diberikan oleh Dema FDK. Mu’tasim menyarankan untuk setiap UKM F yang telah ter-marger agar berkoordinasi dengan UKM induk yang sudah ada.
“Koordinasi mengenai UKM F yang telah ter-merger ke universitas, sepenuhnya kami kembalikan kepada induk dari masing-masing UKM”, tutupnya. (Hanifah Shabrina)