Menu

Mode Gelap
Perdana! 22 Mahasiswa UIN Walisongo Ikuti KKN Internasional ke Arab Saudi Tanamkan Rasa Kebersamaan, KKN UIN Walisongo Posko 74 Sosialisasikan Anti Bullying di SD Negeri Butuh 01 Senator DPD RI Casyita Harap Giant Sea Wall Segera Terwujud Efektif Tapi Berbahaya! Ini Dampak dan Manfaat Fogging yang Wajib Kamu Tahu Siap Ukir Prestasi, Santri dari Berbagai Ponpes di Jateng Bakal Ikuti Ajang MQK Nasional pada Oktober Mendatang Cuaca Tak Menentu, Ini 6 Cara Jaga Tubuh Tetap Fit

Informasi

Efektif Tapi Berbahaya! Ini Dampak dan Manfaat Fogging yang Wajib Kamu Tahu

badge-check


					(Ilustrasi by Sulis / Warta Nasional) Perbesar

(Ilustrasi by Sulis / Warta Nasional)

WARTA NASIONAL – Fogging atau pengasapan adalah salah satu metode pengendalian vektor penyakit yang masih banyak digunakan di Indonesia, khususnya dalam upaya menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).

Metode ini dianggap praktis dan cepat dalam membunuh nyamuk dewasa pembawa virus, namun juga menyimpan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan jika tidak dilakukan secara tepat.

Fogging merupakan proses penyemprotan insektisida dalam bentuk asap halus menggunakan alat khusus. Asap ini menyebar ke area pemukiman untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti, jenis nyamuk yang menjadi penyebab utama penyakit DBD. Biasanya fogging dilakukan oleh petugas dari dinas kesehatan atau relawan yang telah dilatih khusus.

Manfaat Fogging:

1. Membunuh Nyamuk Dewasa Fogging sangat efektif untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa dalam waktu singkat. Ini membantu memutus siklus hidup nyamuk sebelum mereka sempat menyebarkan virus DBD.

2. Menghambat Penyebaran DBD Dengan menurunnya jumlah nyamuk dewasa, potensi penularan DBD pun ikut menurun. Hal ini sangat penting terutama saat terjadi lonjakan kasus di suatu wilayah.

3. Langkah Cepat Saat KLB (Kejadian Luar Biasa) Fogging sering dijadikan solusi darurat ketika terjadi peningkatan tajam kasus DBD di suatu daerah. Meski bukan solusi jangka panjang, metode ini efektif menekan penyebaran dalam jangka pendek.

4. Meningkatkan Kesadaran Warga Kegiatan fogging seringkali memicu warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dalam hal pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Dampak Negatif Fogging:

1. Mengganggu Kesehatan Manusia Kandungan bahan kimia dalam insektisida seperti malathion atau permethrin bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.

Orang dengan gangguan pernapasan seperti asma sangat rentan mengalami gangguan saat proses fogging berlangsung.

2. Efektivitas Terbatas Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentik-jentik yang ada di genangan air tidak terpengaruh, sehingga populasi nyamuk bisa kembali berkembang bila tidak dibarengi dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

3. Membunuh Serangga Lain yang Bermanfaat Insektisida yang disemprotkan tidak hanya membunuh nyamuk, tapi juga bisa membunuh serangga lain seperti lebah, kupu-kupu, dan serangga penyerbuk lainnya yang berguna bagi lingkungan.

4. Pencemaran Lingkungan Penggunaan insektisida secara terus-menerus dan berlebihan dapat mencemari udara, tanah, dan bahkan air. Jika diserap oleh tumbuhan atau hewan, bahan kimia tersebut bisa masuk ke rantai makanan dan membahayakan ekosistem.

5. Resistensi Nyamuk Penggunaan fogging yang terlalu sering tanpa rotasi bahan kimia dapat menyebabkan nyamuk menjadi kebal atau resisten terhadap insektisida tertentu, sehingga efektivitas fogging menurun.

Tips Fogging yang Aman dan Efektif:
– Tutup makanan dan minuman saat proses fogging.
– Pindahkan hewan peliharaan ke tempat aman.
– Jangan berada di area yang sedang difogging.
– Buka jendela dan pintu setelah selesai agar sirkulasi udara lancar.
– Lakukan fogging hanya jika direkomendasikan oleh petugas kesehatan.

Alternatif Pencegahan DBD yang Lebih Berkelanjutan:
– Menguras tempat penampungan air secara rutin.
– Menutup rapat tempat penyimpanan air.
– Mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air.

Fogging memang bermanfaat dalam mengatasi wabah DBD secara cepat, namun harus dilakukan dengan bijak dan tidak menjadi satu-satunya andalan. Masyarakat tetap perlu berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN secara berkala.

Dengan demikian, penyebaran DBD dapat dicegah tanpa menimbulkan dampak negatif yang lebih besar terhadap kesehatan dan lingkungan. (Yuliana Sulistyaningtyas)***

Baca Lainnya

Update Tarif Tol Semarang: Cek Rute dan Tarif Terbarunya di Juli 2025

22 Juli 2025 - 04:37 WIB

Trending di Informasi