WARTA NASIONAL – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pemalang terus menunjukkan komitmennya dalam pelayanan kemanusiaan, terutama dalam penyediaan darah bagi masyarakat.
Ketua PMI Kabupaten Pemalang Akhmad Fatah, SIP, MSi., menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, ketersediaan darah meningkat signifikan dari sekitar 800 kantong per bulan menjadi lebih dari 2.000 kantong pada tahun 2025.
Akhmad Fatah memaparkan perjalanan karirnya hingga dipercaya memimpin PMI Kabupaten Pemalang.

“Saya pernah menjabat sebagai camat di beberapa wilayah seperti Bodeh, Randudongkal, Petarukan, hingga Pemalang. Setelah pensiun dari birokrasi, saya diminta oleh rekan-rekan untuk memimpin PMI. Kebetulan saya juga pernah menjadi pembina PMI di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Peningkatan kebutuhan darah mendorong PMI Pemalang melakukan berbagai inovasi. Selain menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, PMI juga turun langsung ke lapangan untuk membentuk relawan PDDS (Pendonor Darah Sukarela) di setiap wilayah.
“Alhamdulillah sejak tahun 2023, kita berhasil meningkatkan ketersediaan darah dari 1.600 hingga kini lebih dari 2.000 kantong per bulan. Bahkan, kita pernah membantu permintaan darah dari luar daerah seperti Tegal, Kudus, hingga Klaten,” ungkapnya.
Namun, Ia menekankan bahwa tidak semua jenis darah dapat digunakan untuk semua kebutuhan. Misalnya, pada kasus demam berdarah yang membutuhkan trombosit, darah yang dibutuhkan adalah darah segar.
“Masyarakat sering mengira stok darah banyak, tapi tetap butuh karena jenisnya berbeda. Trombosit itu harus diambil dari darah segar, tidak bisa dari stok biasa,” tegasnya.
PMI Pemalang tidak hanya bergerak di bidang transfusi darah, tetapi juga aktif dalam kebencanaan, pertolongan pertama, pelayanan ambulan, hingga pembinaan generasi muda melalui Ekstrakurikuler PMR. Markas PMI juga dilengkapi dengan poliklinik yang berfokus pada layanan transfusi darah.
“Kalau malam terjadi kebakaran, Insya Allah pagi sudah ada bantuan dari PMI. Kami berusaha hadir secepat mungkin dalam situasi darurat,” tambahnya.
Terkait kebutuhan jenis golongan darah, Akhmad Fatah menyampaikan bahwa golongan darah O merupakan yang paling banyak tersedia. Namun, kebutuhan paling mendesak seringkali datang dari golongan darah AB yang jumlah pendonornya masih minim.
“Kita atur juga jadwal donor, kadang kalau darah B sedang melimpah, kita minta pendonor B menunggu minggu depan. Ini demi keseimbangan stok,” imbuhnya.
Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan, PMI Pemalang berharap dapat terus menjadi garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan di Kabupaten Pemalang dan sekitarnya. (Tim PPL UIN Gusdur)***