WARTA NASIONAL – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Harun Abdul Khafizh berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan dan penguatan praktik pertanian berkelanjutan.
Hal itu dilakukan Gus Harun sapaan akrab Harun Abdul Khafizh melalui rangkaian kunjungan ke tiga kelompok tani di Kabupaten Pati, Kabupaten Semarang, dan Getasan pada pekan ini.
Kunjungan tersebut menjadi langkah strategis untuk memahami langsung pengelolaan lahan dan sistem produksi peternakan yang ramah lingkungan di tingkat akar rumput.
Kunjungan pertama dilakukan di Sokobubuk, Kabupaten Pati. Di wilayah ini, Gus Harun meninjau metode pengelolaan lahan yang diterapkan petani setempat, mulai dari teknik pengolahan tanah, penataan area tanam, hingga penggunaan pupuk organik.
Para petani menjelaskan bahwa pendekatan tersebut terbukti mampu menjaga stabilitas tanah sekaligus meminimalkan kerusakan lahan.
Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi penerapan prinsip konservasi yang telah konsisten dilakukan kelompok tani di daerah tersebut.
Rangkaian kunjungan dilanjutkan ke Sebakung, Kabupaten Semarang. Di lokasi ini, ia mempelajari penerapan sistem tanam terpadu berbasis kearifan lokal, yang memadukan hortikultura dan tanaman keras untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Dalam dialog bersama petani, berbagai tantangan lapangan dibahas, termasuk kebutuhan peningkatan produktivitas yang tetap sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan.

Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Harun Abdul Khafizh (kiri) saat mengunjungi kelompok tani
Gus Harun menyampaikan pentingnya mendorong kolaborasi dan inovasi agar sistem pertanian terpadu dapat berkembang lebih optimal.
Perjalanan diakhiri di Getasan, kawasan yang dikenal sebagai sentra penghasil susu dengan standar kualitas tinggi. Gus Harun meninjau langsung proses produksi, mulai dari pemeliharaan sapi, kebersihan kandang, hingga pemerahan susu secara higienis.
Menurutnya, praktik peternakan yang bersih dan berkelanjutan tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga menjaga kesehatan ekosistem sekitar. Ia menilai Getasan telah menunjukkan model pengelolaan peternakan yang dapat ditiru daerah lain.
Gus Harun menegaskan bahwa rangkaian kunjungan ini merupakan bentuk komitmen memperkuat edukasi, kolaborasi, dan inovasi di sektor pertanian serta upaya penyelamatan lingkungan.
“Lingkungan yang sehat adalah modal utama bagi keberlanjutan pertanian. Saya berharap kunjungan ini dapat membuka ruang kerja sama yang lebih luas untuk mengembangkan praktik pertanian yang produktif sekaligus ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hasil pengamatan dan diskusi lapangan akan ditindaklanjuti dengan program pendampingan yang lebih terstruktur. Dengan pendekatan tersebut.
“Kami berharap pengembangan pertanian masa depan dapat berjalan seimbang antara peningkatan produktivitas dan pelestarian alam, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” pungkasnya.***














