WARTA NASIONAL – Seblak menjadi salah satu makanan kekinian yang digemari berbagai kalangan, terutama remaja. Rasa gurih, pedas, dan variasi topping-nya membuat seblak sulit ditolak.
Namun, siapa sangka di balik kelezatannya, terdapat sejumlah risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut tujuh bahaya makan seblak terlalu sering yang patut diwaspadai. Menariknya, bahaya nomor 4 disebut paling berisiko dan kerap terjadi tanpa disadari.

1. Menyebabkan Gangguan Pencernaan
Seblak yang cenderung pedas dan asam dapat memicu gangguan lambung seperti maag, perut kembung, hingga diare, terutama bila dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
2. Kandungan Garam dan MSG Berlebih
Sebagian besar seblak menggunakan penyedap rasa dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, sakit kepala, dan gangguan ginjal jangka panjang.
3. Lemak Trans dan Kolesterol Tinggi
Topping seperti kerupuk goreng, sosis, bakso, dan ceker sering digoreng dengan minyak bekas yang dapat memicu penumpukan kolesterol dalam tubuh.
4. Risiko Keracunan Makanan Akibat Kebersihan yang Buruk
Ini yang paling membahayakan. Beberapa pedagang tidak memperhatikan kebersihan bahan, seperti kerupuk yang direndam terlalu lama, topping yang disimpan sembarangan, atau air rebusan yang tidak diganti.
Hal ini bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan keracunan serius.
5. Ketergantungan Terhadap Sensasi Pedas
Rasa pedas yang memicu adrenalin membuat sebagian orang menjadi “kecanduan”. Namun, konsumsi cabai berlebihan dapat merusak selaput lendir lambung dan mengganggu fungsi pencernaan.
6. Potensi Obesitas
Seblak mengandung karbohidrat tinggi dari kerupuk dan mi, serta lemak dari minyak dan topping. Jika tidak diimbangi dengan olahraga, berat badan bisa meningkat drastis.
7. Rendah Serat dan Gizi Seimbang
Sebagian besar seblak kurang mengandung sayuran segar. Jika dikonsumsi rutin tanpa asupan makanan bergizi lain, bisa menyebabkan kekurangan serat dan nutrisi penting.
Imbauan untuk Pecinta Seblak
agar mengkonsumsi seblak sewajarnya dan memperhatikan kualitas bahan serta kebersihannya. (Yuliana Sulistyaningtyas)***