WARTANASIONAL.COM – Puasa tanpa niat di malam harinya dianggap tidak sah, Membaca doa niat puasa Ramadan termasuk dalam salah satu syarat sah pelaksanaan puasa.
Berikut niat puasa yang dibaca pada pada malam hari:
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi).
Ada anjuran membaca doa buka puasa Ramadan juga disebut Rasulullah SAW sebagai waktu yang istijabah. Beliau bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: “Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).
Niat puasa Ramadan dan Doa Buka Puasanya
A. Doa niat puasa Ramadan dalam Arab, latin, dan artinya
Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin 2, membaca niat pada malam sebelum melakukan puasa Ramadan hukumnya wajib. Berikut bacaan niatnya,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta’âla.
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
Jumhur ulama mensyariatkan pengulangan niat sesuai dengan jumlah hari. Dalam artian, niat dalam puasa Ramadan tetap harus dibaca setiap harinya karena dianggap ibadah satu hari tidak berkaitan dengan ibadah hari setelahnya.
Sebaliknya, mazhab Maliki berpendapat dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi bahwa doa niat puasa Ramadan cukup dilakukan satu kali. Dengan catatan waktu berpuasanya dilakukan setiap hari seperti puasa Ramadan.
B. Doa buka puasa Ramadan dalam Arab, latin, dan artinya
Menurut buku Ajak Aku ke Surga, Ibu karya Rizem Aizid, waktu berbuka puasa adalah waktu istijabah sebab pada waktu ini mengandung keberkahan di dalamnya.
“Waktu istijabah kedua adalah ketika berbuka puasa. Waktu ini merupakan waktu yang penuh keberkahan. Salah satu keberkahan dari puasa adalah dikabulkannya doa-doa kita,” tulis Rizem Aizid.***