Menu

Mode Gelap
Gus Harun Dorong Peran Pemuda dalam Mengawal Kebijakan Pembangunan Pertanian di Jateng Dialog Mendalam di Posbankum Kramas, Menteri Hukum Soroti Peran Restorative Justice Jadwal Acara TV Trans 7, Trans TV, Indosiar, SCTV dan MDTV, Senin 17 November 2025: On The Spot hingga Makan Enak Jadwal Acara TV ANTV, RCTI, GTV, MNCTV dan GTV, Senin 17 November 2025: Takdir Cinta Layla hingga SpongeBob SquarePants Gandeng PWI, TP PKK Pemalang Adakan Penanaman Pohon di Kawasan Objek Wisata Bukit Tangkeban Resmi Ditutup MTQ Tingkat Jateng 2025, Prof Yuyun Affandi: Nilai-Nilai Qurani sebagai Pondasi Revolusi Moral

Pendidikan

Seorang Anak di Pemalang Ditolak Masuk SD karena Dinilai Hiperaktif, Orang Tua Pertanyakan Kebijakan Sekolah

badge-check


					Seorang Anak di Pemalang Ditolak Masuk SD karena Dinilai Hiperaktif, Orang Tua Pertanyakan Kebijakan Sekolah Perbesar

WARTA NASIONAL – Seorang anak usia enam tahun di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah ditolak masuk di salah satu sekolah swasta di Kabupaten Pemalang, baru-baru ini.

Hal ini terjadi dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Buah Hati Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.

Diduga pihak sekolah menyebut alasan penolakan tersebut karena calon siswa kerap menunjukkan perilaku hiperaktif seperti tantrum atau ledakan emosi selama waktu belajar saat masih di Taman Kanak-kanak.

Menurut orang tua calon siswa, Adel (35), anaknya menunjukkan minat besar untuk bersekolah di SDIT yang beralamat di Mulyoharjo, Pemalang itu.

Namun, setelah melakukan awal pendaftaran di SDIT itu pada Kamis 30 Oktober 2025 lalu, penolakan justru terjadi pada Senin 3 November 2025 kemarin, pihak sekolah menyampaikan bahwa anaknya belum memenuhi kriteria kesiapan emosi yang ditetapkan.

Lebih lanjut Adel menambahkan, dengan putusan yang diberikan oleh pihak SDIT untuk tidak bisa melanjutkan pendaftaran dengan alasan seperti itu.

“Kami cukup kecewa karena anak kami dianggap belum siap hanya karena dia sering anak hiperaktif dan kadang kala tantrum saat masih di TK yang dulu, padahal menurut kami, itu hal wajar bagi anak seusianya,” ujar Adel saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (4/11).

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang ikut merespon adanya keluhan masyarakat terkait adanya siswa yang ditolak masuk dengan alasan anak hiperaktif saat pendaftaran sekolah.

Kepala Dinas Dindikbud Kabupaten Pemalang, Ismun melalui Sekretaris Dindikbud Kabupaten Pemalang, Titien Soewastiningsih Soebari menyampaikan sudah melakukan klarifikasi ke yayasan yang menaungi TKIT dan SDIT Buah Hati itu.

“Kami sudah klarifikasi dan intinya, ada kekurangan kapasitas komunikasi publik di TKIT nya, jadi mereka memang perlu diperbaiki cara berkomunikasinya,” imbuhnya.

Selanjutnya, dari pihak yayasan TKIT Buah Hati rencananya akan mendatangi ke rumah pihak keluarga calon siswa tersebut.

“Pihak yayasan akan mendatangi kediamannya dan bahwa anak tersebut sudah masuk indent pendaftaran siswa SDIT Buah Hati tahun 2026,” pungkasnya. ***

Baca Lainnya

Dosen Psikologi Tanggapi soal Anak Ditolak Masuk Sekolah di Pemalang karena Dinilai Hiperaktif

6 November 2025 - 15:48 WIB

Ikatan Sarjana Pemalang Sayangkan Adanya Kasus Anak Ditolak Masuk Sekolah karena Dinilai Hiperaktif

5 November 2025 - 14:18 WIB

Koordinator Formatur ISP, Desky Danu Aji

Praktisi Hukum Kecam Penolakan Anak Hiperaktif Masuk SD di Pemalang: Tindakan Diskriminatif dan Langgar Hak Konstitusional Anak

5 November 2025 - 08:22 WIB

praktisi hukum dan akademisi, Dr.(c) Imam Subiyanto, S.H., M.H., CPM

Yoannes Cup XXIII 2025, Ajang Bentuk Bangun Karakter Siswa

20 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Hadiri Wisuda ITB ADIAS, Bupati Anom Dukung Penuh Kemajuan Pendidikan di Pemalang

25 September 2025 - 11:57 WIB

Hadiri Wisuda ITB ADIAS, Bupati Anom Dukung Penuh Kemajuan Pendidikan di Pemalang
Trending di Pendidikan
error: Content is protected !!