Menu

Mode Gelap
Gus Harun Dorong Peran Pemuda dalam Mengawal Kebijakan Pembangunan Pertanian di Jateng Dialog Mendalam di Posbankum Kramas, Menteri Hukum Soroti Peran Restorative Justice Jadwal Acara TV Trans 7, Trans TV, Indosiar, SCTV dan MDTV, Senin 17 November 2025: On The Spot hingga Makan Enak Jadwal Acara TV ANTV, RCTI, GTV, MNCTV dan GTV, Senin 17 November 2025: Takdir Cinta Layla hingga SpongeBob SquarePants Gandeng PWI, TP PKK Pemalang Adakan Penanaman Pohon di Kawasan Objek Wisata Bukit Tangkeban Resmi Ditutup MTQ Tingkat Jateng 2025, Prof Yuyun Affandi: Nilai-Nilai Qurani sebagai Pondasi Revolusi Moral

Pendidikan

Seru! 31 Santri Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jateng Dilatih Jurnalistik

badge-check


					Suasana pelatihan di ruang rapat MAJT, yang diasuh Isdiyanto Perbesar

Suasana pelatihan di ruang rapat MAJT, yang diasuh Isdiyanto

WARTA NASIONAL – Sebanyak 31 santri Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jateng mendapat pelatihan jurnalistik sebagai  bekal mereka agar mahir menulis berbasis fakta dan data yang akurat.

Pelatihan diselenggarakan selama tiga bulan setiap hari selasa di ruang rapat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Tampil sebagai pemateri H Isdiyanto Isman, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Tengah yang juga Kepala Biro Harian Kedaulatan Rakyat Biro Semarang.

Menurut Direktur Pesantren, Dr KH M Syaifudin, MA kepada pers, Selasa (15/7/2025), pelatihan ini yang ke enam kalinya dari 12 kali yanv dipersiapkan. Pelatihan ini penting, di tengah maraknya penyebaran konten bernarasi subjektif di media sosial.

Dijelaskan, pelatihan jurnalistik ini diadakan sebagai respons terhadap kondisi media sosial yang dipenuhi tulisan tanpa data, cenderung memicu ujaran kebencian dan adu domba.

Dr KH M Syaifudin MA berharap, pasca pelatihan, semua santri dituntut mahir menulis artikel ataupun berita di media sosial ataupun media massa. Tulisan yang layak dibaca dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Banyak masyarakat menulis dan membagikan informasi di media sosial tanpa teknik jurnalistik yang benar,” Kata pemateri, H Isdiyanto Isman, kepada peserta pelatihan.

Menurutnya, kemampuan menulis jurnalistik yang baik dimulai dari proses penggalian data dan informasi. Setelah data presisi, penulis atau wartawan menganalisis sebelum dituangkan ke dalam bberita ataupun artikel.

Dalam pelatihan ini, santri juga dibekali pemahaman mulai dari teknik verifikasi di lapangan, wawancara, hingga menyusun informasi yang kredibel berbasis 5W+1H..

Dihubungi terpisah Musyrif Pesantren, Gus Shulkhan Habib menambahkan, dengan pelatihan  jurnalistik, santri dituntut aktif  mengikuti arus informasi yang maju pesat dengan cara menuangkan data presisi dan analisis dalam tulisan.

Musrib mengaku plong, dalam pelatihan diajarkan berbagai teori dan teknik jurnslistik di antaranya cara membuat berita yang benar.

“Santri kini tidak hanya dituntut berdakwah di panggung klasik, tapi harus merambah di media sosial,” ujarnya.***

Baca Lainnya

Dosen Psikologi Tanggapi soal Anak Ditolak Masuk Sekolah di Pemalang karena Dinilai Hiperaktif

6 November 2025 - 15:48 WIB

Ikatan Sarjana Pemalang Sayangkan Adanya Kasus Anak Ditolak Masuk Sekolah karena Dinilai Hiperaktif

5 November 2025 - 14:18 WIB

Koordinator Formatur ISP, Desky Danu Aji

Praktisi Hukum Kecam Penolakan Anak Hiperaktif Masuk SD di Pemalang: Tindakan Diskriminatif dan Langgar Hak Konstitusional Anak

5 November 2025 - 08:22 WIB

praktisi hukum dan akademisi, Dr.(c) Imam Subiyanto, S.H., M.H., CPM

Seorang Anak di Pemalang Ditolak Masuk SD karena Dinilai Hiperaktif, Orang Tua Pertanyakan Kebijakan Sekolah

4 November 2025 - 21:23 WIB

Yoannes Cup XXIII 2025, Ajang Bentuk Bangun Karakter Siswa

20 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Trending di Pendidikan
error: Content is protected !!