Menu

Mode Gelap
Eks Kades Kelangdepok Pemalang Diduga Maling Uang Rakyat Dana Desa Dituntut 5,5 Tahun Penjara Seru! 31 Santri Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jateng Dilatih Jurnalistik Kebiasaan ngopi di kalangan kehidupan Gen Z Sulit Tidur? Ini Dia Tips Sederhana Agar Tidur Lebih Mudah dan Nyenyak Profil H. Aris Ismail dari Ketua Paguyuban Parkir hingga Wakil Ketua DPRD Pemalang Jadwal Layanan Samsat Keliling Pemalang, Hari Ini Selasa 15 Juli 2025: Buka Dilokasi Ini!

Pendidikan

Seru! 31 Santri Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jateng Dilatih Jurnalistik

badge-check


					Suasana pelatihan di ruang rapat MAJT, yang diasuh Isdiyanto Perbesar

Suasana pelatihan di ruang rapat MAJT, yang diasuh Isdiyanto

WARTA NASIONAL – Sebanyak 31 santri Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jateng mendapat pelatihan jurnalistik sebagai  bekal mereka agar mahir menulis berbasis fakta dan data yang akurat.

Pelatihan diselenggarakan selama tiga bulan setiap hari selasa di ruang rapat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Tampil sebagai pemateri H Isdiyanto Isman, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jawa Tengah yang juga Kepala Biro Harian Kedaulatan Rakyat Biro Semarang.

Menurut Direktur Pesantren, Dr KH M Syaifudin, MA kepada pers, Selasa (15/7/2025), pelatihan ini yang ke enam kalinya dari 12 kali yanv dipersiapkan. Pelatihan ini penting, di tengah maraknya penyebaran konten bernarasi subjektif di media sosial.

Dijelaskan, pelatihan jurnalistik ini diadakan sebagai respons terhadap kondisi media sosial yang dipenuhi tulisan tanpa data, cenderung memicu ujaran kebencian dan adu domba.

Dr KH M Syaifudin MA berharap, pasca pelatihan, semua santri dituntut mahir menulis artikel ataupun berita di media sosial ataupun media massa. Tulisan yang layak dibaca dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Banyak masyarakat menulis dan membagikan informasi di media sosial tanpa teknik jurnalistik yang benar,” Kata pemateri, H Isdiyanto Isman, kepada peserta pelatihan.

Menurutnya, kemampuan menulis jurnalistik yang baik dimulai dari proses penggalian data dan informasi. Setelah data presisi, penulis atau wartawan menganalisis sebelum dituangkan ke dalam bberita ataupun artikel.

Dalam pelatihan ini, santri juga dibekali pemahaman mulai dari teknik verifikasi di lapangan, wawancara, hingga menyusun informasi yang kredibel berbasis 5W+1H..

Dihubungi terpisah Musyrif Pesantren, Gus Shulkhan Habib menambahkan, dengan pelatihan  jurnalistik, santri dituntut aktif  mengikuti arus informasi yang maju pesat dengan cara menuangkan data presisi dan analisis dalam tulisan.

Musrib mengaku plong, dalam pelatihan diajarkan berbagai teori dan teknik jurnslistik di antaranya cara membuat berita yang benar.

“Santri kini tidak hanya dituntut berdakwah di panggung klasik, tapi harus merambah di media sosial,” ujarnya.***

Baca Lainnya

Akreditasi Unggul Tanpa Uang Gedung, UIN Walisongo Buka PMB Gelombang 2 hingga Akhir Juli 2025 

14 Juli 2025 - 07:14 WIB

PERMAI Penang dan INSIP Pemalang Teken MoU untuk Pendidikan Anak Migran Indonesia

12 Juli 2025 - 05:18 WIB

INFO BEASISWA! BAZNAS Buka Beasiswa Zakat Indonesia untuk Mahasiswa S1 Semester Gasal 2025, Ini Syaratnya

9 Juli 2025 - 07:00 WIB

Triyatno Yuliharso Tegaskan Komitmen untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Pemalang

9 Juli 2025 - 03:48 WIB

Peduli dengan Masyarakat, Busur Gelar Rangkaian Acara Sosial

7 Juli 2025 - 02:57 WIB

Trending di Pendidikan