Menu

Mode Gelap
KONI Pemalang Beri Motivasi dan Dukungan Penuh kepada Imam Ibnu Sholeh yang Lolos Seleksi SLOMPN dan CYATC 2025 Jadwal Lokasi Samsat Keliling Semarang, Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025: Buka Lokasi Disini! Peduli Olahraga, MPC Pemuda Pancasila Pemalang Berangkatkan Atlet Cabor Atletik Ikuti Pelantas di Jakarta Segera Bentuk Kepengurusan Baru Periode 2025-2030, Junaedi Layak Pimpin Kembali PDIP Pemalang Politisi PDIP Ini Minta FX Rudi Segera Lakukan Konsolidasi Menyeluruh, Termasuk di Pemalang Perlu Dievaluasi Mohammad Saleh Apresiasi Capaian Pemprov Jateng Raih Penghargaan Implementasi Industri Hijau

Uncategorized

Tradisi Santunan Muharram: Merawat Kepedulian untuk Anak Yatim

badge-check


					Shutterstock (ilustrasi memberi bingkisan) Perbesar

Shutterstock (ilustrasi memberi bingkisan)

WARTA NASIONAL – Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, sering dijadikan momentum bagi banyak warga untuk mempererat kepedulian sosial, terutama kepada anak-anak yatim.

Di berbagai desa di Pemalang, tradisi santunan anak yatim masih dijaga dengan hangat hingga sekarang. Berikut beberapa kegiatan yang masih dijaga hingga sekarang:

1. Doa Bersama dan Bingkisan Sederhana

Biasanya, santunan dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Warga bergotong royong mengumpulkan donasi berupa uang, sembako, hingga perlengkapan sekolah. Anak-anak yatim kemudian diundang untuk berkumpul di balai desa atau mushola setempat.

Suasananya sederhana, tetapi penuh makna. Anak-anak datang mengenakan baju rapi, duduk berjajar membaca doa bersama, kemudian menerima amplop santunan dan nasi kotak. Tradisi ini menjadi pengingat, bahwa di awal tahun Hijriah, sudah semestinya kepedulian sosial kembali diteguhkan.

2. Menghidupkan Rasa Saling Peduli

Tradisi santunan ini bukan hanya tentang berbagi materi, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki satu sama lain. Orang-orang yang merantau pun seringkali tetap menitipkan donasi meskipun sedang jauh dari kampung halaman.

Di tengah zaman yang serba praktis, kebersamaan dalam menyiapkan santunan dari urunan warga sampai menyiapkan hidangan tetap dilaksanakan dengan suka cita.

3. Kebaikan yang Terus Menyala

Meskipun jumlah santunan tidak besar, kebahagiaan anak-anak yatim yang pulang dengan senyum dan bingkisan adalah hal yang membuat warga merasa ikatan sosial tetap terjalin. Beberapa desa bahkan berinisiatif membuat program rutin agar bantuan tak berhenti hanya di bulan Muharram, tapi bisa berlangsung sepanjang tahun.

Tradisi santunan Muharram membuktikan bahwa di tengah arus modernitas, semangat gotong royong dan kepedulian masih hidup. Dari tangan-tangan sederhana, harapan anak-anak yatim tumbuh bersama doa dan kebaikan yang terus mengalir. (Rifqi Ma’arif)***

Baca Lainnya

Cak Imin Kembali Jadi Sorotan Usai Sentil HMI, Ini Profil Lengkapnya

17 Juli 2025 - 06:29 WIB

Profil Singkat Maulana Santoso yang Kini Jadi PPAT di Pemalang

7 Juli 2025 - 04:30 WIB

Cek Disini! Fakta Menarik Aphelion Fenomena Langit yang Terjadi Setahun Sekali

3 Juli 2025 - 06:49 WIB

Ilustrasi - Aphelion Fenomena Langit yang Terjadi Setahun Sekali (Warta Nasional)

Tebar Kebaikan, UPZ MAJT Salurkan 516 Paket Zakat Fitrah dan Sembako untuk Dhuafa dan Yatama

28 Maret 2025 - 15:09 WIB

Pengurus UPZ MAJT mentasarufkan ratusan paket sembako kepada dhuafa dan yatama Semarang, Jum'at (28/3/2025).

Penuh Makna, 29 Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari

28 Maret 2025 - 07:09 WIB

Puluhan Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari
Trending di Uncategorized