Menu

Mode Gelap
Info Pendaftaran Pelatihan Satpam Gada Pratama Dibuka, Kuota Terbatas! INFO BEASISWA! BAZNAS Buka Beasiswa Zakat Indonesia untuk Mahasiswa S1 Semester Gasal 2025, Ini Syaratnya Empat Curug Instagramable di Pemalang yang Wajib Dikunjungi! Piala Presiden 2025 Resmi Bergulir! Ini Dia Jadwal Lengkap & Tim-Tim Tangguh yang Siap Bersaing Pendakian untuk Pemula: Empat Rekomendasi Gunung yang Cocok untuk Anda Tradisi Santunan Muharram: Merawat Kepedulian untuk Anak Yatim

Khazanah

Tradisi Santunan Muharram: Merawat Kepedulian untuk Anak Yatim

badge-check


					Shutterstock (ilustrasi memberi bingkisan) Perbesar

Shutterstock (ilustrasi memberi bingkisan)

WARTA NASIONAL – Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, sering dijadikan momentum bagi banyak warga untuk mempererat kepedulian sosial, terutama kepada anak-anak yatim.

Di berbagai desa di Pemalang, tradisi santunan anak yatim masih dijaga dengan hangat hingga sekarang. Berikut beberapa kegiatan yang masih dijaga hingga sekarang:

1. Doa Bersama dan Bingkisan Sederhana

Biasanya, santunan dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Warga bergotong royong mengumpulkan donasi berupa uang, sembako, hingga perlengkapan sekolah. Anak-anak yatim kemudian diundang untuk berkumpul di balai desa atau mushola setempat.

Suasananya sederhana, tetapi penuh makna. Anak-anak datang mengenakan baju rapi, duduk berjajar membaca doa bersama, kemudian menerima amplop santunan dan nasi kotak. Tradisi ini menjadi pengingat, bahwa di awal tahun Hijriah, sudah semestinya kepedulian sosial kembali diteguhkan.

2. Menghidupkan Rasa Saling Peduli

Tradisi santunan ini bukan hanya tentang berbagi materi, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki satu sama lain. Orang-orang yang merantau pun seringkali tetap menitipkan donasi meskipun sedang jauh dari kampung halaman.

Di tengah zaman yang serba praktis, kebersamaan dalam menyiapkan santunan dari urunan warga sampai menyiapkan hidangan tetap dilaksanakan dengan suka cita.

3. Kebaikan yang Terus Menyala

Meskipun jumlah santunan tidak besar, kebahagiaan anak-anak yatim yang pulang dengan senyum dan bingkisan adalah hal yang membuat warga merasa ikatan sosial tetap terjalin. Beberapa desa bahkan berinisiatif membuat program rutin agar bantuan tak berhenti hanya di bulan Muharram, tapi bisa berlangsung sepanjang tahun.

Tradisi santunan Muharram membuktikan bahwa di tengah arus modernitas, semangat gotong royong dan kepedulian masih hidup. Dari tangan-tangan sederhana, harapan anak-anak yatim tumbuh bersama doa dan kebaikan yang terus mengalir. (Rifqi Ma’arif)***

Baca Lainnya

Tebar Kebaikan, UPZ MAJT Salurkan 516 Paket Zakat Fitrah dan Sembako untuk Dhuafa dan Yatama

28 Maret 2025 - 15:09 WIB

Pengurus UPZ MAJT mentasarufkan ratusan paket sembako kepada dhuafa dan yatama Semarang, Jum'at (28/3/2025).

Penuh Makna, 29 Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari

28 Maret 2025 - 07:09 WIB

Puluhan Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari

Ketua PWI Jateng Sebut Ramadan Jadi Momen yang Memiliki Kekuatan untuk Menggerakkan Media

28 Maret 2025 - 07:00 WIB

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS dalam Talkshow Ramadan hingga Magrib (Tarhim) di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (27/3/2025)

Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 1446 Hijriyah, Jumat 28 Maret 2025 untuk Wilayah Kota Bandung dan Sekitarnya

28 Maret 2025 - 06:24 WIB

Masjid Agung Bandung

Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 1446 Hijriyah, Jumat 28 Maret 2025 untuk Wilayah Kota Surabaya dan Sekitarnya

28 Maret 2025 - 06:09 WIB

Jadwal Imsakiyah
Trending di Khazanah