WARTA NASIONAL — Sebuah insiden bentrokan terjadi pada Rabu malam (23/7) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, saat berlangsung acara tabligh akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam dan Haul KH Muhammad Hasyim.
Dua kelompok massa yang berbeda pandangan terlibat dalam kericuhan, yakni simpatisan Habib Rizieq Shihab dan anggota Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI-LS).
Dugaan sementara menyebut bahwa bentrokan dipicu oleh adanya perbedaan sikap terhadap kehadiran Habib Rizieq sebagai penceramah dalam acara tersebut.

Sebelumnya, PWI-LS menyampaikan keberatan secara terbuka melalui surat edaran kepada jaringan mereka, dengan menyatakan bahwa kehadiran tokoh tertentu dianggap dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat.
Sebagai respons atas potensi penolakan tersebut, pihak simpatisan Habib Rizieq yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk anggota FPI dan Laskar Pembela Islam (LPI), melakukan pengawalan terhadap jalannya acara. Keduanya hadir dalam jumlah besar di sekitar lokasi.
Meski sempat dilakukan koordinasi dan pengamanan oleh panitia dan aparat, situasi di lapangan tidak sepenuhnya terkendali.
Ketika dua kelompok massa bertemu di sekitar area acara, ketegangan meningkat dan memicu kontak fisik. Aksi saling dorong dan lempar benda keras pun tak terhindarkan.
Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa lima orang mengalami luka-luka, termasuk satu personel kepolisian yang saat itu sedang bertugas.
Korban telah dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapat perawatan dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, yang hadir di lokasi setelah kejadian, mengimbau semua pihak untuk menjaga kondusivitas wilayah dan tidak terprovokasi oleh isu yang beredar.
Ia juga meminta masyarakat menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
Saat ini, situasi di lokasi acara telah terkendali. Aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga untuk mengantisipasi gangguan susulan dan menjaga keamanan lingkungan. (Yuliana Sulistyaningtyas)***