WARTANASIONAL.COM — Anggota DPRD Kabupaten Pemalang dari Fraksi Partai Golkar, H Aris Ismail, A.Md menggelar kegiatan reses di kediamannya di Jalan Teri, Kelurahan Widuri, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, pada Sabtu 29 Maret 2025.
Dalam kegiatan reses ini, Aris Ismail menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menampung berbagai masukan dan keluhan masyarakat yang nantinya akan dibawa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta program kerja pemerintahan daerah.
“Reses ini sangat penting untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Semua keluhan dan usulan yang saya terima akan saya jadikan bahan laporan resmi dan diperjuangkan dalam pembahasan APBD serta kebijakan daerah,” ujar Aris Ismail saat membuka reses.

Menurut Aris, sebagai wakil rakyat, ia merasa memiliki kewajiban untuk benar-benar menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa semua kebutuhan mereka dapat tersalurkan dalam kebijakan pemerintah daerah.
“Saya berasal dari rakyat dan mewakili aspirasi mereka, oleh karena itu sangat penting bagi saya untuk terus menjalin komunikasi dengan masyarakat,” tegasnya.
Dalam reses kali ini, masyarakat menyampaikan berbagai persoalan yang menjadi perhatian utama. Salah satu yang banyak disoroti adalah pembangunan infrastruktur.
Warga mengusulkan perbaikan jalan, jembatan, drainase, serta fasilitas umum lainnya yang dinilai sangat penting bagi aktivitas sehari-hari dan pertumbuhan ekonomi di daerah mereka.
Selain itu, pelayanan publik juga menjadi sorotan utama. Masyarakat mengeluhkan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan.
Mereka berharap agar layanan tersebut dapat ditingkatkan sehingga lebih efisien dan merata bagi seluruh warga.
Persoalan ekonomi dan kesejahteraan sosial turut dibahas dalam reses ini. Banyak warga yang menyampaikan aspirasi terkait bantuan usaha kecil, program sosial, serta peningkatan akses pekerjaan.
Mereka berharap ada dukungan lebih dari pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keamanan dan ketertiban juga menjadi perhatian serius. Warga mengungkapkan kekhawatiran terhadap maraknya kejahatan, penyalahgunaan narkoba, dan konflik sosial yang semakin meningkat.
Mereka meminta agar pemerintah daerah dan aparat keamanan lebih aktif dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di lingkungan mereka.
Selain itu, isu lingkungan dan pertanian turut dibahas. Warga menyampaikan keluhan terkait pengelolaan sampah yang masih belum optimal, ketersediaan air bersih, serta perlunya dukungan bagi petani dan nelayan agar bisa lebih berkembang.
“Mereka berharap adanya program nyata yang bisa membantu meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan,” imbuhnya.
Reses ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan dan harapan terkait pembangunan, pelayanan publik, dan kebijakan daerah.
Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi bagi DPRD untuk menilai sejauh mana program pemerintah telah memberikan manfaat bagi masyarakat.
Aspirasi yang terhimpun selama reses ini akan menjadi bahan pembahasan dalam sidang DPRD dan diusulkan dalam perencanaan anggaran serta kebijakan daerah.
Dengan demikian, reses tidak hanya menjadi wadah untuk mendengarkan keluhan masyarakat, tetapi juga menjadi sarana komunikasi dua arah yang efektif antara masyarakat dan wakil rakyat.***