WARTA NASIONAL – Menyikapi insiden yang terjadi saat acara tabligh akbar di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Rabu malam (23/7), Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menjaga ketenangan.
Acara yang semula berjalan sebagai rangkaian peringatan Tahun Baru Islam dan Haul KH Muhammad Hasyim itu sempat diwarnai ketegangan antara dua kelompok massa yang memiliki perbedaan pandangan.
Benturan fisik pun sempat terjadi, menyebabkan beberapa orang mengalami luka.

Bupati Anom yang datang langsung ke lokasi menyatakan bahwa pemerintah daerah bersama unsur TNI dan Polri telah mengambil langkah cepat guna meredakan situasi dan memastikan keamanan tetap terkendali.
“Kami minta semua pihak untuk tidak terprovokasi dan menjaga situasi agar tetap kondusif. Jangan ada lagi tindakan yang memperkeruh suasana. Mari kita jaga Pemalang agar tetap damai,” ujar Bupati di hadapan awak media, Rabu malam.
Ia juga mengapresiasi peran aparat keamanan yang sigap mengendalikan situasi di lapangan serta mengawal jalannya acara keagamaan agar tetap berlangsung dengan aman.
Selain itu, Bupati menekankan pentingnya dialog dan komunikasi antar elemen masyarakat sebagai cara mencegah konflik serupa di masa mendatang.
“Perbedaan pandangan harus disikapi dengan bijak. Jangan sampai malah memecah belah masyarakat,” tambahnya.
Saat ini, suasana di lokasi acara telah dinyatakan aman dan terkendali. Aparat gabungan masih berjaga untuk mengantisipasi gangguan susulan, sementara para korban yang mengalami luka telah mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan setempat.
Pemerintah Kabupaten Pemalang mengajak semua pihak untuk menahan diri dan kembali menjaga harmoni sosial demi ketertiban bersama. (Rifqi Ma’arif)***