WARTA NASIONAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang Jawa Tegah baru-baru ini merencanakan pembangunan City Walk di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Pemalang, menuai sorotan dari berbagai pihak.
Pasalnya anggaran pembangunan City Walk di Kabupaten Pemalang ini diperkirakan mencapai hingga Rp 17,2 miliar.
Sorotan tersebut tidak hanya dari berbagai kalangan masyarakat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemalang, namun juga dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga warganet.

Ketua Dewan Pertimbangan DPC PDIP Kabupaten Pemalang, Agung Dewanto menyampaikan pandangannya terkait dengan rencana City Walk tersebut, bahwa pembangunan City Walk perlu di kaji kembali.
“Pembangunan City Walk itu di perlukan, namun apakah ini waktu yang tepat untuk pembangunan City Walk,” katanya.
Lanjut Agung, pemerintah daerah perlu mengkaji secara spesifik apa yang ingin ditawarkan kepada masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang ke Pemalang dengan adanya City Walk ini.
Agung juga memberikan contoh beberapa daerah lain, seperti Bandung, yang telah memiliki fasilitas serupa untuk masyarakat berkumpul dan berjalan kaki.
Sementara itu, Anggota DPRD Pemalang Heru Kundhimiarso menegaskan bahwa pembangunan City Walk seharusnya dilakukan dengan perencanaan matang, baik secara teknis, sosial, maupun ekonomi.
Ia menyebut pembangunan pusat kota tanpa perbaikan drainase ibarat mengecat dinding rumah yang retak.
“Merombak wajah kota lewat pembangunan City Walk tapi abai pada drainase yang buruk, itu sangat tidak masuk akal,” tambahnya.
Selain itu, warga masyarakat maupun warganet juga memberikan masukan terkait dengan rencana pembangunan city walk di Pemalang, diantaranya sebagai berikut:
Rini warga Bojongbata mengatakan, sangat disayangkan jika anggaran sebesar itu digunakan untuk proyek yang belum tentu berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat.
“Harusnya pemerintah lebih fokus pada pembangunan yang menyentuh hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Samsul, warga Danasari, jalur bungin arah dukuh kamulyan Danasari jalannya berlubang dan banyak genangan air serta minim penerangan jalan, ini lebih baik diutamakan perbaikan daripada city walk.
“Kenapa City walk yg didahulukan sementara jalan kabupaten banyak yg RUSAK, tulis akun burhan.
“Apakah prioritase mulai bergeser? dari penanganan sampah dan perbaikan jalan, berubah mempercantik kota dengan city walk itu, tulis akun tanah liat.
“Sebenarnya mikir sederhana ae kan mudah. Buanyakk infrastruktur yg terbengkalai yg wajib di benahi, gk usah Citywalk di prioritaskan sek. Urung perlu..!!,” tulis akun Agus.
” City walk bikinny pake uang pribadi bupati sj, mumpung dia uangnya banyk. Sedngkn perbaikn jln2 pake uang negara sj yg hakikatnya uang rakyt,” tulis akun Selekta.
Angel wis angel jalan jalan utama rusak ora peduli,” tulis akun Wiwin.
Dan masih banyak lagi komentar terkait rencana pembangunan city walk tersebut. Apakah City Walk akan menjadi kebanggaan kota atau justru beban tambahan bagi warga, hanya waktu yang akan menjawab.***