Menu

Mode Gelap
Aris Ismail Sampaikan Ucapan Selamat HUT ke-80 TNI: Mari kita Jaga Soliditas dan Sinergi Gelar Upacara Peringatan HUT ke-80 TNI, Kasdim 0711 Pemalang Sampaikan Amanat Panglima TNI Peringati HUT ke-80 TNI, Kodim 0711 Pemalang Gelar Doa Bersama Tinjau Progres Proyek Jalan Provinsi dan Kabupaten, Ini Harapan yang Disampaikan Bupati Anom Festival Mangga Desa Penggarit, Kades: Akan Digelar pada 1 hingga 2 November 2025 Hari Penting di Bulan Oktober 2025: Mulai Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik hingga Sumpah Pemuda, Cek Disini!

Uncategorized

Cek Disini! Fakta Menarik Aphelion Fenomena Langit yang Terjadi Setahun Sekali

badge-check


					Ilustrasi - Aphelion Fenomena Langit yang Terjadi Setahun Sekali (Warta Nasional) Perbesar

Ilustrasi - Aphelion Fenomena Langit yang Terjadi Setahun Sekali (Warta Nasional)

WARTA NASIONAL – Bumi akan mencapai titik Aphelion, posisi terjauhnya dari Matahari dalam orbit elips yang dilalui setiap tahun.

Pada saat ini, jarak Bumi ke Matahari mencapai sekitar 152 juta kilometer, sekitar 5 juta kilometer lebih jauh dibanding titik terdekatnya, perihelion.

Meski perbedaan jarak ini hanya membuat Matahari tampak sedikit lebih kecil di langit sekitar 1,7% lebih kecil. Fenomena Aphelion menyimpan makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar angka astronomis.

Aphelion mengingatkan kita bahwa orbit Bumi bukan lingkaran sempurna, melainkan elips yang dinamis, memperlihatkan keseimbangan alam semesta yang rumit dan presisi.

Dilansir dari Nasa.gov pada Kamis 3 Juli 2025, Fenomena ini juga memengaruhi intensitas radiasi Matahari yang diterima Bumi, dengan perbedaan sekitar 6,9% antara Aphelion dan Perihelion.

Akibatnya, musim panas di belahan utara cenderung sedikit lebih sejuk dan lebih panjang beberapa hari, sementara musim dingin di selatan menjadi sedikit lebih dingin.

Lebih dari itu, Aphelion adalah momen refleksi tentang bagaimana perubahan kecil dalam posisi planet kita terhadap Matahari berperan dalam pola iklim global, walau dampaknya tidak langsung dan sering disalahpahami.

Misalnya, suhu pagi yang lebih dingin di beberapa daerah selama musim kemarau bukan semata karena jarak ke Matahari, melainkan interaksi kompleks antara atmosfer, radiasi, dan kondisi lokal.

Bagi para pengamat langit dan pecinta astronomi, Aphelion bukan hanya peristiwa tahunan yang bisa diamati tanpa alat khusus, tetapi juga pengingat akan keteraturan dan keindahan tata surya kita.

Fenomena ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami sains di balik langit dan mengapresiasi betapa kecilnya perubahan yang memengaruhi kehidupan di Bumi.

Dengan demikian, Aphelion 2025 bukan sekadar titik terjauh Bumi dari Matahari, melainkan peluang untuk menyelami hubungan harmonis antara planet dan bintang yang menopang kehidupan kita. (Yuliana S)***

Baca Lainnya

Cak Imin Kembali Jadi Sorotan Usai Sentil HMI, Ini Profil Lengkapnya

17 Juli 2025 - 06:29 WIB

Tradisi Santunan Muharram: Merawat Kepedulian untuk Anak Yatim

9 Juli 2025 - 04:17 WIB

Profil Singkat Maulana Santoso yang Kini Jadi PPAT di Pemalang

7 Juli 2025 - 04:30 WIB

Tebar Kebaikan, UPZ MAJT Salurkan 516 Paket Zakat Fitrah dan Sembako untuk Dhuafa dan Yatama

28 Maret 2025 - 15:09 WIB

Pengurus UPZ MAJT mentasarufkan ratusan paket sembako kepada dhuafa dan yatama Semarang, Jum'at (28/3/2025).

Penuh Makna, 29 Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari

28 Maret 2025 - 07:09 WIB

Puluhan Santri Ponpes Tahfidz MAJT-Baznas Jateng Khatam 30 Juz Setiap Hari
Trending di Uncategorized