WARTA NASIONAL – Di balik kesederhanaannya, kunir asem atau jamu kunyit asam menyimpan warisan budaya, kesehatan, dan filosofi hidup masyarakat Nusantara.
Minuman tradisional ini bukan cuma menyegarkan, tapi juga simbol kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi.
Kabar baiknya, kunir asem makin mudah ditemukan di pasar tradisional, warung jamu keliling, hingga UMKM lokal yang menjual secara daring.

Berikut tujuh fakta menarik tentang kunir asem yang patut Anda ketahui:
1. Warisan Leluhur Sejak Zaman Kerajaan
Kunir asem sudah dikenal sejak era Majapahit dan Mataram. Konon, para putri keraton rutin meminumnya untuk menjaga kebugaran dan kecantikan.
Ramuan ini menjadi bagian dari tradisi jamu yang diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
2. Perpaduan Dua Rasa: Segar dan Sehat
Campuran kunyit yang hangat dan asam jawa yang menyegarkan menciptakan rasa unik. Cocok diminum dingin di siang hari atau hangat saat pagi. Rasanya bukan hanya nikmat, tapi juga menyegarkan tubuh.
3. Ampuh Meredakan Nyeri Haid dan Detoks Alami
Kandungan kurkumin dalam kunyit dikenal sebagai anti-inflamasi alami, sementara asam jawa membantu melancarkan pencernaan dan membersihkan racun tubuh.
Banyak perempuan mengandalkan jamu ini untuk mengurangi nyeri haid secara alami.
4. Simbol Perlawanan terhadap Modernisasi Instan
Di tengah gempuran minuman instan dan minuman kekinian, kunir asem hadir sebagai bentuk perlawanan halus—mengajak kita kembali ke yang alami, sehat, dan tradisional. Ini bukan sekadar jamu, tapi juga pernyataan gaya hidup.
5. Ikon Gerakan Hidup Sehat ala Lokal
Banyak komunitas dan influencer kesehatan mulai mengampanyekan kembali jamu kunir asem sebagai alternatif alami untuk gaya hidup sehat.
Mulai dari urban farming hingga workshop meracik jamu, kunir asem jadi bintang utamanya.
6. Sering Disuguhkan di Acara Adat dan Ruwahan
Di berbagai daerah, kunir asem tak absen dari sajian saat ruwahan, mitoni, hingga selametan.
Kehadirannya bukan hanya simbol kesehatan, tapi juga penghormatan terhadap tradisi leluhur.
7. Kini Hadir dalam Kemasan Kekinian
Jangan bayangkan kunir asem cuma ada di botol kaca warung jamu. Kini, banyak UMKM lokal yang memproduksinya dalam bentuk serbuk instan, cold brew, atau bahkan ready-to-drink dengan kemasan modern tanpa mengurangi khasiatnya.
Dengan mengenal kunir asem lebih dekat, kita bukan hanya menjaga kesehatan, tapi juga ikut melestarikan kearifan lokal.
Temukan kunir asem di pasar tradisional, warung jamu, atau dukung UMKM yang menjualnya secara daring—sehatnya dapat, budayanya terjaga.(Rifqi Ma’arif)***