100 Hari Kerjanya Dinilai Lambat, Anom: Tak Ambil Pusing, Kita Tetap Bekerja Maksimal

WARTA NASIONAL – Bupati Pemalang Anom Widiyantoro tidak ambil pusing kalaupun dalam 100 hari kerjanya ini bersama Nurkholes, masyarakat menilai kinerja pemerintahannya lambat.

“Ya monggoh, masyarakat menilai, kita tetap bekerja maksimal,” katanya kepada awak media di Pemalang, belum lama ini.

Anom menyebutkan jika kegiatan jumat bersih menjadi salah satu capaian dalam 100 hari. Namun, mustahil untuk melaksanakan itu semua dalam 100 hari.

Dikatakan Anom, dirinya pun ingin menjalankan semua misi RHAPSODI (Resik, Hijau, Apik, Peduli, Silaturahmi, Organisatoris, Digitalisasi, dan Ikhlas) yang digagasnya.

“Ya, kami ingin menjalankan semua misi tapi waktunya tidak memungkinkan, misi kan dijalankan dalam periode 5 tahun,” ujar Anom.

Meski demikian, kata Anom, setidaknya ada 3 misi yang sejauh ini sudah dijalankan pemerintahannya yaitu Resik, Hijau, Apik.

“Yang sudah kita kerjakan pastinya 3 misi kemarin, resik, hijau, apik. Kita selalu memulai sekarang, Setiap hari jumat kita membereskan, membersihkan, dan kerja bakti bareng-bareng agar wajah kota kita lebih baik.” ungkapnya.

Baca Juga :  HUT ke-23 AMPG, Imam Teguh Purnomo Targetkan 200 Ribu Kader Muda Masuk AMPG

Lanjut Anom, kedepan pemerintahannya akan fokus menangani masalah sampah dan infrastruktur yang masih menjadi PR di Pemalang.

Ia memastikan, pemerintah akan berusaha merampungkan PR itu, meskipun terkendala minimnya anggaran.

Seperti diketahui, tak lama lagi Anom Widiyantoro-Nurkholes, memasuki masa kerja 100 hari menjabat Bupati – Wakil Bupati Pemalang setelah keduanya dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 20 Februari 2025 lalu.

Namun, hingga kini masyarakat belum melihat jelas bagaimana implementasi 12 program prioritas yang diobral mereka saat Pilkada 2024 lalu. Mulai dari seragam sekolah dan LKS gratis, hingga santunan kematian Rp 3 juta. ***