Peringati HUT ke-16, KNTI Pastikan Suara Nelayan Tradisional Tetap Terdengar dalam Pembangunan Nasional

WARTA NASIONAL – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) memperingati hari ulang tahunnya yang ke-16 dengan mengelar acara di halaman Kantor Sekretariat KNTI, Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, pada Kamis 15 Mei 2025.

Ketua Umum DPP KNTI Dani Setiawan mengatakan, momentum ini menjadi titik tolak penting bagi KNTI untuk semakin memperluas jaringan, memperkuat advokasi, dan memastikan suara nelayan tradisional tetap terdengar dalam pembangunan nasional.

“Perayaan ulang tahun bukan sekadar merayakan usia organisasi, melainkan semangat gotong royong dan keberanian para nelayan tradisional dalam menghadapi berbagai tantangan,” katanya.

Dikatakan Dani, di tengah perubahan iklim yang kian ekstrem, kebijakan yang seringkali tak berpihak, serta tekanan dari industri besar, nelayan tradisional tetap gigih menjaga laut dan sumber daya pesisir kita.

Ketua Umum DPP KNTI Dani Setiawan memeberikan potongan tumpeng ke anggota KPPI Kendal
Ketua Umum DPP KNTI Dani Setiawan memeberikan potongan tumpeng ke anggota KPPI Kendal

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Harun Abdul Hafiz menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam menguatkan posisi nelayan tradisional.

Baca Juga :  Klarifikasi Pemkab Pemalang Soal Foto Resmi Bupati dan Wabup Dipatok Rp 250 Ribu

“Kunci keberhasilan adalah kolaborasi yang telah menggaung di seluruh pelosok daerah. Ini bagian dari kerja atau tugas pada Komisi B DPRD Jateng yang salah satunya juga membidangi terkait perikanan dan kelautan,” katanya.

Legislator Partai Golkar itu menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Pemalang, khususnya Bupati Pemalang Anom Widiyantoro menunjukkan komitmen yang kuat untuk membackup pekerja rentan termasuk didalamnya urusan para nelayan.

“Bulan puasa kemarin, saya ketemukan dengan pak Dedi Kepala perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, ternyata ini sudah buka di Pemalang yang berencana untuk kolaborasi, Alhamdulillah ini BPJS Ketenagakerjaan sudah buka di Pemalang,” imbuhnya.

Kemudian terkait pelatihan untuk ibu-ibu pesisir nantinya, kami dari DPRD Jateng akan menganggarkan untuk pelatihan-pelatihan tersebut.

“Semoga tahun 2026 kita alokasikan untuk pelatihan dari KNTI,” ujarnya.

Sementara itu, Sejak berdiri 16 tahun lalu, KNTI konsisten memperjuangkan hak dan kesejahteraan nelayan kecil, perempuan nelayan, pembudidaya, serta masyarakat pesisir.

Baca Juga :  Pemkab Pemalang Terima Bantuan Penanganan Dampak Bencana Alam dari Provinsi

Kini, organisasi ini telah hadir di 70 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

KNTI terus menuntut pengakuan dan perlindungan nelayan tradisional dalam kebijakan perikanan nasional, termasuk mendorong agar UU, zonasi laut, dan akses permodalan lebih berpihak pada nelayan kecil serta mengembangkan ekonomi yang adil dan berkelanjutan.

Perayaan ulang tahun KNTI ini sekaligus menjadi panggilan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan sumber daya pesisir dan laut demi kesejahteraan nelayan tradisional dan kelangsungan ekosistem laut Indonesia.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh sejumlah stakeholder, antara lain anggota Ombudsman, KAI, PMI, perwakilan Bidang Nelayan Tangkap Tradisional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, anggota DPRD Jawa Tengah Harun Abdul Hafiz, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang, pengurus dan pendiri KNTI dan nelayan di desa Ketapang Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.***