Menu

Mode Gelap
Info Lokasi Lengkap ATM BCA di Kabupaten Pemalang INFO LOMBA! Dinporapar Kabupaten Pekalongan Gelar Lomba Ide Bisnis Total Hadiah Rp50 Juta, Cek Syaratnya Aryo Suwaryo: Dari Pasar Petarukan ke Dunia Tekstil, Menginspirasi Lewat Bisnis dan Kepedulian Sosial Mengenal Penyakit THT: Dokter Sunardo Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman Info Pendaftaran Pelatihan Satpam Gada Pratama Dibuka, Kuota Terbatas! INFO BEASISWA! BAZNAS Buka Beasiswa Zakat Indonesia untuk Mahasiswa S1 Semester Gasal 2025, Ini Syaratnya

Kesehatan

Mengenal Penyakit THT: Dokter Sunardo Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman

badge-check


					Dr. Sunardo Budi Santoso (Menjaga Kesehatan, Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) Perbesar

Dr. Sunardo Budi Santoso (Menjaga Kesehatan, Telinga, Hidung, dan Tenggorokan)

WARTA NASIONAL – dr. Sunardo Budi Santoso, Sp.THT-KL., M.Kes, lahir di Desa Loning, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang pada tahun 1972, dr. Sunardo telah lama berkiprah di dunia medis.

Ia menempuh pendidikan dokter spesialis THT-KL bedah kepala leher di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sejak tahun 2007 dan lulus pada tahun 2012. Sejak saat itu, ia kembali ke Pemalang untuk mengabdikan ilmunya demi melayani masyarakat daerah asalnya.

Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat. Hal inilah yang menjadi fokus pengabdian dr. Sunardo Budi Santoso, Sp.THT-KL., M.Kes, seorang dokter spesialis THT-KL dan bedah kepala leher yang berdinas di RS Comal Baru dan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang.

Dalam bincang-bincang santai bersama Warta Nasional, dr. Sunardo menjelaskan pentingnya deteksi dini gangguan pendengaran, baik pada usia lanjut maupun pada bayi baru lahir. Ia menegaskan, gangguan pendengaran yang tidak ditangani sejak dini dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Saat ini, RS Comal Baru telah mengembangkan layanan pemeriksaan gangguan pendengaran serta menangani berbagai penyakit THT dan bedah kepala leher, termasuk rekonstruksi wajah akibat kecelakaan.

Beberapa penyakit THT yang umum ditemui di masyarakat antara lain infeksi telinga tengah atau yang dikenal dengan istilah “congek”, radang amandel, dan polip hidung.

Infeksi telinga tengah biasanya ditandai dengan keluarnya cairan keputihan dari telinga, rasa gatal, nyeri, serta gangguan pendengaran. Jika tidak segera diobati, bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga.
Sementara itu, pembesaran amandel dapat ditangani dengan pengobatan maupun tindakan operasi, tergantung tingkat keparahannya. Sedangkan polip hidung sering menyebabkan hidung tersumbat, kehilangan penciuman, hingga sering bersin-bersin, yang biasanya memerlukan tindakan operasi.

Lebih lanjut, dr. Sunardo mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit THT, seperti menghindari makanan cepat saji dan memilih makanan alami tanpa bahan aditif berlebihan yang dapat memicu pertumbuhan jaringan abnormal.

Selain itu, di tengah tantangan pelayanan kesehatan, terutama di era BPJS, ia menekankan bahwa dokter harus tetap memberikan pelayanan tanpa membedakan latar belakang pasien.
“Kami melayani semua kalangan, tidak melihat apakah pasien umum, khusus, atau berbayar. Yang terpenting adalah mereka datang untuk mendapatkan kesembuhan,” ungkapnya.

Di akhir perbincangan, dr. Sunardo berpesan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan THT, terutama mewaspadai kanker nasofaring yang kerap tidak disadari gejalanya.

Jika mengalami keluhan seperti hidung tersumbat berkepanjangan atau benjolan di leher, ia menganjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis THT agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Lainnya

Waspada Asam Lambung Naik! Ini Tujuh Tips Sederhana yang Bisa Dilakukan Masyarakat Indonesia

7 Juli 2025 - 04:06 WIB

ilustrasi
Trending di Kesehatan