WARTA NASIONAL – Pesisir Jawa Tengah Bagian Utara memiliki potensi lahan yang bisa ditanami Hutan Mangrove sebesar 59 ribu Ha, dari potensi luasan diatas yang baru ditanami sebesar 3,2 ribu Ha atau setara 5,4 % dari potensi luas lahan Hutan Mangrove.
Hal itu dikatakan Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara (YKLPN), Ardas Patra saat lauching Gerakan Selamatkan Pantai Jawa Tengah, di pantai Kertosari, Ulujami, Kabupaten Pemalang, pada Jumat 27 Juni 2025.
Ardas menuturkan, seringnya bencana yang menimpa pesisir utara Jawa Tengah seperti abrasi, yang merusak dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir utara Jawa Tengah.

“Seperti hilangnya lahan pertanian, lokasi tambak dan terendamnya rumah-rumah masyarakat,” katanya.
Ardas juga mendorong pihaknya yang tergabung dalam Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara (YKLPN) akan menyampaikan beberapa point penting.
Pertama, kami Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara YKLPN akan melakukan aktifitas secara terstruktur, dan maasif dengan tujuan untuk Menghijaukan Kembali Pesisir Utara Jawa Tengah.
Kedua, kegiatan Launching ini diberi nama “Selamatkan Pesisir Jawa Tengah: Gerakan Menanam & merawat 12 Juta pohon Mangrove selama 2025-2030” yang akan dilaksanakan di Pantai Kertosari, Pemalang – Jawa Tengah pada tanggal 27 Juni 2025.
Ketiga, Dalam rangka mewujudkan kegiatan ini kami akan melibatkan partisipasi aktif dan kolaboasi antar pemangku kepentingan seperti pemerintah (pusat-daerah), masyarakat kampus, korporasi, dan masyarakat pesisir Jawa Tengah.
Keempat, YKPLN memohon dukungan Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menggerakkan stake holder pemerintah dari pusat sampai desa pesisir & BUMN untuk menghijaukan kembali Pesisir Jawa Tengah dengan Gerakan Menanam & Merawat Mangrove secara maasif.
Dalam sambutannya, Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, mengucapkan selamat datang kepada Ketua MPR RI dan Gubernur Jateng.
Anom juga melaporkan bahwa Pemkab Pemalang telah melaksanakan kegiatan menanam pohon bersama-sama dengan PPPK yang baru mendapatkan SK pelantikan
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara serentak telah melaksanakan program “Mageri Segoro” di 17 kabupaten/kota wilayah pesisir.
“Program ini berfokus pada penanaman mangrove sebagai upaya konservasi lingkungan dan mitigasi dampak perubahan iklim,” imbuhnya.
Menurut Luthfi, permasalahan rob dan banjir tidak bisa sepenuhnya diatasi, namun dapat dimitigasi.
“Ada yang tidak bisa kita lawan, yaitu air. Dua hal yang harus kita hadapi dengan mitigasi adalah banjir dan rob. Terhitung mulai Juni lalu, 17 kabupaten/kota yang memiliki garis pantai telah menanam mangrove di lahan seluas 20 ribu hektar. Hingga Desember nanti, kami targetkan 1,5 juta mangrove tertanam,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program ini.
“Apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah adalah contoh nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penanaman mangrove adalah bentuk aksi nyata adaptasi perubahan iklim, dan ini sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi hari ini,” ujar Muzani.
Ia menambahkan bahwa program ini harus menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
“Menanam mangrove bukan hanya soal menjaga pantai, tetapi soal melindungi masa depan anak cucu kita. Saya harap gerakan seperti ini didukung secara nasional,” tambahnya.
Selain rehabilitasi mangrove, Luthfi juga menekankan pentingnya pengurangan pengeboran air tanah di wilayah pesisir.
Pemerintah Provinsi akan memaksimalkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) guna mencegah penurunan muka tanah dan intrusi air laut.
Langkah ini juga mendukung proyek strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembangunan Giant Sea Wall di kawasan Pantura. Namun, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pendekatan ekologis seperti penanaman mangrove harus tetap menjadi prioritas.
“Giant Sea Wall adalah solusi jangka panjang, tapi mangrove adalah benteng alami yang harus kita rawat dari sekarang,” pungkasnya.***